[Icip-icip]: Siapa yang sering melakukan jalan-jalan santai di sekitar kompleks atau perkampungan rumahnya? Sepertinya bisa High Five dengan aku nih. Hehehe.
Nah, jika diamati, nyaris di banyak tempat yang ada di perempatan jalan di tengah perkampungan atau kompleks, pernah dong melihat booth Sosis Bakar? Salah satunya adalah Sosis Bakar Davins.
Sabtu, 07 November 2015
Kamis, 05 November 2015
Kodok Pohon Di Pinggir Jalan
[Jalan-Jalan]: Beberapa hari yang lalu, ketika sedang berjalan-jalan memutari jalan kecil yang ada di sekitar rumahku, aku nyaris saja menginjak seekor kodok.
Nyaris karena, bentuk kodok itu kecil sekali. Hanya sebesar jempol kaki seorang bapak-bapak yang punya anak 3 orang (eh? Emang ngaruh jumlah anak dengan kondisi bentuk jempol seseorang? xixixi).
Rabu, 04 November 2015
Matahari Tenggelam dari Atap Gedung
[Jalan-jalan]: Kata orang, pemandangan matahari tenggelam yang paling indah itu adalah ketika kita berada di tepi pantai. Bayangan keemasan Sang Surya, tampak membayang di permukaan laut yang bergelombang. Membuat pantulan bayangan bulat berwarna jingga tampak begitu eksotis. Sedap dipandang mata.
Tapi, untuk bisa melakukan itu, tentu saja kita harus pergi ke pantai.
Nah... menurut para petualang, pemandangan matahari tenggelam di ujung cakrawala perbukitan atau gunung-gunung juga indah. Langit berubah menjadi berwarna. Sapuan warna-warni jingga, kemerahan, lembayung dan ungu, menjadi begitu menakjubkan. Sungguh lukisan alam yang amat indah. Masya Allah.
Tapi, untuk bisa melakukan itu, tentu saja kita harus pergi ke pantai.
Nah... menurut para petualang, pemandangan matahari tenggelam di ujung cakrawala perbukitan atau gunung-gunung juga indah. Langit berubah menjadi berwarna. Sapuan warna-warni jingga, kemerahan, lembayung dan ungu, menjadi begitu menakjubkan. Sungguh lukisan alam yang amat indah. Masya Allah.
Jumat, 30 Oktober 2015
Menjaga Kesegaran Kulit Wajah
[Oleh-Oleh]: Sering nih, teman-teman bertanya apa rahasianya kok kulit wajahku sering terlihat segar, meski usiaku sekarang sudah lebih dari 45 tahun.
Nah, aku mau bagi-bagi rahasia kecantikan ceritanya. Sekalian siapa tahu ini bisa jadi oleh-oleh jika kalian bepergian dan ingin memberi oleh-oleh pada perempuan yang kalian sayangi (ibu, anak, keponakan, kakak, tetangga, pacar, kekasih, istri, dan tante-tante yang ada di jalan... eh? yang terakhir dicoret. Maaf, aku ingat slogan iklan mobil tempo dulu yang bilang mobil itu bisa ngajak siapa saja xixixixi).
Nah, aku mau bagi-bagi rahasia kecantikan ceritanya. Sekalian siapa tahu ini bisa jadi oleh-oleh jika kalian bepergian dan ingin memberi oleh-oleh pada perempuan yang kalian sayangi (ibu, anak, keponakan, kakak, tetangga, pacar, kekasih, istri, dan tante-tante yang ada di jalan... eh? yang terakhir dicoret. Maaf, aku ingat slogan iklan mobil tempo dulu yang bilang mobil itu bisa ngajak siapa saja xixixixi).
Kamis, 29 Oktober 2015
Melihat Hewan Asli Tasmanian Devil di Featherdale
![]() |
ini tazmanian devilnya masih kecil nih |
Rabu, 28 Oktober 2015
Menu A la Thailand di Racha
[icip-icip]: Apa ciri khas bumbu masakan Thailand? Umumnya adalah asam, manis dan pedas.
Lalu, cocok nggak tuh dengan lidah orang Indonesia? Mungkin cocok, tapi mungkin juga tidak. Untuk itu solusinya satu: beri kebebasan orang Indonesia untuk meramu sendiri rasa yang mereka inginkan. Dan dengan konsep inilah hadir restoran Racha.
Restoran A La Thailand Racha, menyajikan menu Suki (serba rebus) dan Barbeque (dibakar). Tapi, dalam hal ini pengunjung memilih sendiri menu mereka lalu nanti membakarnya sendiri di atas meja.
Kata putra sulungku: ini contoh restoran yang hemat. Nggak usah sewa cheff, suruh aja pembeli masak sendiri.
kata putri bungsuku: aku sih suka makan disini, Kayak main masak-masakan karena bisa masak sendiri.
kata orang lain: ... eh... kenapa aku musingin kata orang lain coba. hahahahaha
Lalu, cocok nggak tuh dengan lidah orang Indonesia? Mungkin cocok, tapi mungkin juga tidak. Untuk itu solusinya satu: beri kebebasan orang Indonesia untuk meramu sendiri rasa yang mereka inginkan. Dan dengan konsep inilah hadir restoran Racha.
Restoran A La Thailand Racha, menyajikan menu Suki (serba rebus) dan Barbeque (dibakar). Tapi, dalam hal ini pengunjung memilih sendiri menu mereka lalu nanti membakarnya sendiri di atas meja.
Kata putra sulungku: ini contoh restoran yang hemat. Nggak usah sewa cheff, suruh aja pembeli masak sendiri.
kata putri bungsuku: aku sih suka makan disini, Kayak main masak-masakan karena bisa masak sendiri.
kata orang lain: ... eh... kenapa aku musingin kata orang lain coba. hahahahaha
Masakan Rumahan di Foodhall
Sebenarnya, aku tuh bisa loh masak. Tapi, entah kenapa setiap kali masak sering tidak mendapat pujian. Dan satu lagi: jarang dikangenin masakannya.
Aku sih berpikir positif saja:
1. Orang-orang rumahku memang gemar menempa mental anggota keluarganya agar tahan banting dan tidak manja dengan tidak mengumbar pujian.
2. Orang-orang rumahku sudah terlalu biasa disuguhi masakanku jadi... ya biasa saja sih.
3. Orang-orang rumahku manis-manis dan sopan-sopan dalam menyikapi dua opsi rasa masakan yang aku suguhkan: A.Enak. B. Enak banget.
Aku sih berpikir positif saja:
1. Orang-orang rumahku memang gemar menempa mental anggota keluarganya agar tahan banting dan tidak manja dengan tidak mengumbar pujian.
2. Orang-orang rumahku sudah terlalu biasa disuguhi masakanku jadi... ya biasa saja sih.
3. Orang-orang rumahku manis-manis dan sopan-sopan dalam menyikapi dua opsi rasa masakan yang aku suguhkan: A.Enak. B. Enak banget.
test 2
Senin, 26 Oktober 2015
Cari Angin
Ternyata, bahasa daerah itu kata seseorang akan menyempitkan segmentasi pembaca kita. Jadi... blog yang semula berjudul Payo Melok Mekot, aku ubah lagi menjadi Cari Angin.
Seperti rencana semula, blog ini hanya berisi tema seputar jalan-jalan, icip-icip kuliner, dan serba serbi kuliner yang aku coba resepnya di rumah setelah aku melakukan wisata kuliner tersebut.
Oke. Semoga istiqamah.
Aamiin.
Test 1
Minggu, 25 Oktober 2015
Tulisan Pertama di Blog ini
Jadi nih... ceritanya aku mau buat blog baru. Setelah membesarkan blog yang satunya lagi:Ocehan Ade Anita.
Isinya khusus untuk jalan-jalan dan wisata kuliner aja. Atau bagi-bagi makanan yang resepnya hasil dari wisata kulinerku.
Payo Melok Mekot
Kenapa judulnya Payo Melok Mekot?
Ini adalah bahasa Palembang, Sumatra Selatan. Artinya:
Payo: ayo
Melok: ikut
Mekot: ikut
Jadi, kalo digabung: ayoo..ikut yuk ikut.
Begitu kurang lebih.
Kan ceritanya aku mau cerita tentang kisah waktu aku jalan-jalan dan melakukan wisata kuliner gitu. Jadi, ikut yuk kesenangan dan keceriaan yang aku dapat dari acara jalan-jalan dan wisata kulinerku.
Semoga blog khusus jalan-jalan dan wisata kulinerku ini bisa terus berjaya dan diterima dihati para pembaca (tsahhhh hehehehe).
Isinya khusus untuk jalan-jalan dan wisata kuliner aja. Atau bagi-bagi makanan yang resepnya hasil dari wisata kulinerku.
Payo Melok Mekot
Kenapa judulnya Payo Melok Mekot?
Ini adalah bahasa Palembang, Sumatra Selatan. Artinya:
Payo: ayo
Melok: ikut
Mekot: ikut
Jadi, kalo digabung: ayoo..ikut yuk ikut.
Begitu kurang lebih.
Kan ceritanya aku mau cerita tentang kisah waktu aku jalan-jalan dan melakukan wisata kuliner gitu. Jadi, ikut yuk kesenangan dan keceriaan yang aku dapat dari acara jalan-jalan dan wisata kulinerku.
Semoga blog khusus jalan-jalan dan wisata kulinerku ini bisa terus berjaya dan diterima dihati para pembaca (tsahhhh hehehehe).
Langganan:
Postingan (Atom)
Entri yang Diunggulkan
Merencanakan Liburan
[ Jalan-jalan ] Tulisan ini adalah tulisan tentang liburanku yang semula ada di blog Ocehan Ade Anita. Tapi, karena temanya tentang liburan ...

