Pengikut

Hotel Amaris Pancoran: Liburan, Kopdar, Tempat Menginap

| on
Mei 26, 2016
[Jalan-jalan] Coba sebut apa kebutuhan vital dalam keseharian hidup kita selain makan, minum dan semua kebutuhan dasar yang memang harus diadakan? Menurutku, ada 2 lagi yang penting. Yaitu listrik dan air.

Tanpa listrik dan air, rasanya susah sekali. Segala sesuatunya itu dihubungkan dengan 2 kebutuhan ini. Makan, minum, mencuci, wudhu, mandi, buang air, semua terhubung dengan kebutuah air. Dan di Jakarta, air bisa diperoleh dengan bantuan keberadaan listrik tentu saja. Karena keberadaan air di kota Jakarta sudah amat dalam. Tidak ada lagi sumur dangkal. Semua sumur dalam. Jadi, dibutuhkan pompa listrik untuk bisa menyedot air tanah.

Bukan hanya itu.

Listrik juga dibutuhkan untuk menghidupkan berbagai macam benda-benda elektronik yang dimiliki oleh orang-orang yang tinggal di Jakarta. Bisa dikatakan, orang-orang Jakarta itu tidak berdaya apa-apa jika tidak ada listrik.

Rumah mereka berdempet-dempet dan cuaca panas terik. Tidak ada jendela dan sepenuhnya bergantung pada keberadaan AC. AC, dihidupkan dengan listrik.
Mesin air yang bertugas untuk mennyalurkan air ke seluruh rumah dan digunakan untuk berbagai macam keperluan, juga menggunakan listrik.
Bahkan, telepon pun sekarang digerakkan dengan listrik. Karena telepon jaman sekarang adalah telepon wireless yang harus memiliki aliran listrik agar bisa berfungsi dengan baik.

Lalu bagaimana ceritanya jika listrik dan air tidak ada?
Nah. Ini ceritaku ketika suatu hari tidak ada listrik dan air di rumahku.

Tanpa Listrik dan Air, Mana Tahan?


Panas. Itu pasti. Dan satu hal yang aku heran jika tidak ada listrik itu adalah, entah mengapa jadi banyak sekali nyamuk. Seakan-akan, karena udara yang amat panas dan gerah, ikut membuat semua nyamuk ikut marah. Mereka menyerang tiada ampun. Menyebalkan sekali.

Ditambah dengan tidak ada air. Double menyebalkan.

Tapi, tidak ada yang bisa dilakukan karena listrik dan mesin air di rumahku memang sedang rusak. Tiba-tiba saja mesin airku mati dan menguarkan bau angit. Listrik ikut mati juga karena terkena korsleting listrik.

Aku sudah berusaha menelepon beberapa nomor yang sekiranya bisa membantu melakukan perbaikan. Beberapa datang ke rumah untuk  memeriksa kondisinya, dan semua nyari sepakat tidak bisa selesai satu hari perbaikannya.

Benar-benar sudah menjadi Tripple Menyebalkan.

"Gimana dong mas?"
"Tukang listrik sama tukang air katanya kapan mau datang dan memperbaiki kerusakannya?"
"Baru besok sih kata mereka. Tadi mereka cuma ngecek kerusakannya saja. Lalu menafsir harga. Katanya sih butuh waktu dua hari untuk memperbaikinya."
"Kamu.... mau pindah ke tempat lain yang lebih nyaman?"

Akhirnya, suamiku menawarkan sesuatu yang amat baik didengar oleh telingaku. Yaitu, saran agar aku dan anak-anak mengungsi ke hotel sementara listrik dan mesin air di rumahku diperbaiki.

"Hah? Beneran?"
"Iya. Kamu cari dan booking saja ya. Nanti langsung saja pindah ke sana siang ini juga. Nanti malam aku pulang kerja langsung ke hotel saja. Sms aku nomor kamarmu."

Pertimbangan Ketika Mencari Hotel

Jadilah aku langsung menyalakan notebookku yang masih menyala karena persediaan baterenya masih cukup beberapa jam. Sementara handphoneku, aku jadikan sebagai modem. Aku browsing hotel terdekat dengan tempat tinggalku yang berada di dekat Patung Pancoran ini.

Dalam sekejap, ada beberapa nama hotel yang muncul. Ada banyak rekomendasi hotel yang ditawarkan oleh berbagai travel agent. Dan sepertinya, komentar mereka memberiku pertimbangan untuk memilih hotel.



Pertimbanganku ketika memilih hotel untuk tempat menginap adalah:


1. Kamar mandinya harus nyaman.


Entahlah. Jaman sekarang, semakin banyak saja hotel yang memiliki kamar mandi dengan dinding yang terbuat dari kaca. Ada yang kaca transparan sebagian. Jadi, di bagian tengahnya ditempeli mozaik yang tembus cahaya tapi buram. Jadi, siluet tubuh orang yang berada di dalam kamar mandi tetap terlihat dari luar kamar mandinya.

Ada juga yang seluruhnya tranparan. Dan ada yang seluruhnya kaca buram. Tapi tetap saja sih. Siluet tubuh kita akan terlihat jelas dari luar kamar mandi.

Aku tidak suka model kamar mandi seperti ini. Itu sebabnya, ketika browsing mencari hotel tempat menginap, aku mencoret semua hotel yang memiliki kamar mandi yang dindingnya terbuat dari kaca.

2. Memiliki kamar hotel yang non smoking.


Suamiku tidak merokok. Aku juga, dan anak-anakku pun demikian. Itu sebabnya, kemana saja kami bepergian, penyediaan ruangan bagi mereka yang non smoking itu menjadi fokus yang penting diperhatikan.

Bukan apa-apa sih. Tapi, jika tidak dipisahkan. Meski sudah dibersihkan, tapi bau rokok biasanya masih tetap tercium karena menempel di dinding kamar, tirai, dan karpet kamar hotel. Bagi hidung orang yang sama sekali tidak merokok dan tidak suka dengan bau rokok, hal-hal sepele ini menjadi sesuatu yang sensitif.


3. Punya family room.

Ya. Aku punya 3 orang anak. Jadi, rasanya kebutuhan akan kamar yang memiliki kamar bagi keluarga dengan anak dua orang atau lebih itu juga menjadi tumpuan perhatian.

Family room itu artinya, selain tempat tidur dengan ukuran yang besar, juga ada sisa ruangan untuk sekedar meluruskan kaki bagi keluarga dengan 2 orang anak. Dan ruangan tersebut cukup besar jika harus menambah extra bed.

Setelah browsing sana sini, pilihanku akhirnya pada hotel Amaris Pancoran. Alasannya: karena hotel Amaris memenuhi 3 pertimbangan di atas.

ukuran tempat tidur yang besar di Family room: muat menampung sepasang orang tua dengan 2 orang anak. 

pemandangan dari hotel Amaris Pancoran lantai teratas. Langsung bisa melihat sisi kota Jakarta yang dipenuhi dengan gedung-gedung bertingkat. Jika malam, ada taburan lampu dari gedung-gedung pencakar langit tersebut.

kamarnya bersih, nyaman dan selalu ada ruangan untuk menselonjorkan kaki yang penat. 
kamar mandinya punya "dnding beneran", bersih dan besar

shampoo dan sabun cair






depan resepsionis hotel Amaris Pancoran

Hotel Amaris Pancoran: Liburan, Kopdar, Tempat Menginap

Itu Pengalamanku ketika listrik dan mesin air mati sehingga aku harus mengungsi ke Hotel Amaris Pancoran.

Nah. Ternyata, disamping menjadi tempat yang tepat sebagai tempat "mengungsi sementara" karena harga sewanya yang tidak mahal (hotel Amaris termasuk hotel budget), Hotel Amaris juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk berlibur dan Kopdar (baca: kopi darat).

Seorang temanku dari group Embak Ceria, kebetulan sedang berlibur ke Jakarta. Sekalian berlibur, dia sekalian mengontak seluruh anggota Embak Ceria yang ada di daerah Jakarta dan sekitarnya untuk bertemu.  Namanya Pungky Prayitno, dari Purwokerto.



ini dia Pungky Prayitno, blogger femes dari Purwokerto


Surprisenya, Pungky memilih hotel Amaris Pancoran sebagai tempat untuk liburan di Jakartanya sekaligus tempat untuk melakukan Kopdar.

Yeeeeaaahhh... asyik, dekat rumahku kan itu berarti. Tentu saja aku menyambut ajakannya untuk bertemu dengan hati gembira.


Pertemuan kami disambut dengan baik oleh manajemen Hotel Amaris yang langsung memberikan beberapa layanan fasilitas.

Aku baru tahu, ternyata Hotel Amaris itu termasuk anak perusahaan dari PT Gramedia. Di Bisnis perhotelan, ada 2 sasaran hotel yang dikembangkan; untuk hotel Premiumnya ada Hotel Santika sedangkan untuk hotel budget, ada hotel Amaris.

Amaris sendiri, sudah ada lebih dari 65 hotel di Indonesia. Bentuknya memang francise, jadi di semua tempat bentuk dan layanan hotel Amaris nyaris sama semua. Bukan hanya di Indonesia saja, hotel Amaris bahkan sudah bercokol di Singapura.

Selain memiliki aneka pilihan kamar hotel (ada yang smoking room dan non smoking room; dan pilihannya ada yang double bed, twin bed, serta king size bed untuk family room), hotel Amaris Pancoran punya juga tempat untuk ruang rapat atau pertemuan.

Ada 4 ruangan rapat atau pertemuan yang masing-masing bisa menampung hingga 20 orang; tapi jika disatukan dengan dilepas penyekat ruangannya bisa menampung lebih banyak lagi.

ruang rapat yang disediakan fasilitas stop kontak untuk di tengah, slide show OHP, White Board, serta minuman, dan alat tulis sederhana.

ruang makan prasmanan yang disediakan di ruang pertemuan. Dengan begitu, tempat makan ruang rapat terpisah dengan tempat makan untuk umum.

jajaran manajemen Hotel Amaris Pancoran
Enaknya di hotel Amaris Pancoran itu, bukan hanya kamar hotelnya saja yang dibedakan antara kamar untuk yang Merokok dan tidak Merokok. Tempat makannya pun dipisah antara yang merokok dan tidak merokok dan keduanya sama nyamannya.


tempat makan untuk yang non smoking. Antara smoking dan non smoking dipisah dengan dinding kaca
ruang makan untuk yang merokok, berada di udara terbuka

 Dan, disediakan juga Mushalla sederhana bagi peserta rapat. Ini yang penting sih menurutku. Karena, di beberapa hotel budget yang pernah aku datangi, mereka tidak menyediakan mushalla. Alasannya karena di dekat hotel ada masjid. Nah, di Hotel Amaris Pancoran ini, disediakan mushalla sederhana dengan tempat wudhu yang bersih.

ruang mushalla yang bersih

tempat wudhu mushalla

Dan jangan lupa makanan yang disediakan. Makanannya bisa dipesan menunya apa. Untuk yang menginap di hotel Amaris Pancoran, ada free breakfast dengan sistem all you can eat prasmanan. Sedangkan jika siang hari, bisa dipesan di cafetaria A Expressnya.


Ini salah satu menu sarapan yang disediakan di hotel Amaris Pancoran:

ini dia juaranya: aneka macam sambal. Hehehe.... di antara semua menu, aku paling suka aneka sambal mereka. Terutama dabu-dabunya yang juara satu banget.

menu pilihanku. 

kekenyangan



twin bed room

kamar dengan ukuran double bed (queen size)

Asal tahu saja ya, meski hotel Amaris ini adalah hotel budget, tapi karena Hotel Amaris mengusung konsep Smart, Modern,  Dinamis, maka tidak ada sama sekali kesan bahwa ini adalah hotel yang diperuntukkan bagi kalangan menengah ke bawah. Karean hotelnya bersih, tenang dan tertata dengan cita rasa modern dan smart.

elevator Hotel Amaris yang menggunakan fitur sidik jari dan smart card; sehingga menjamin keamanan para penghuni hotel



Jadi, hotel Amaris Pancoran, aku rekomendasikan deh buat jadi pilihan di Jakarta Selatan sebagai hotel Budget yang bisa jadi pilihan kalian jika ingin berlibur, kopdar, rapat, pelatihan, dan sekaligus tempat menginap sementara jika ingin menyingkir dari rumah sejenak.




21 komentar on "Hotel Amaris Pancoran: Liburan, Kopdar, Tempat Menginap"
  1. Aku mau menginap lagi Mbak, bawa keluarga dua anak dan satu suami, muat ya di family room.

    BalasHapus
  2. Betul Mbak, kebutuhan vital tuh listrik dan air. Ada listrik gak ada air males in banget lah. Seneng ya Mbak, tinggal di dekat hotel yang nyaman seperti Amaris Pancoran

    BalasHapus
  3. rate room-nya mbak? aku baru pernah nginep di amaris thamrin city. alesannya cuma 1.....gampang shopping murmer, xixixixi

    BalasHapus
  4. Wah enak ya bisa bertemu dengan blogger dari luar kota

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, sengaja pada meluangkan waktu memang untuk bisa bertemu ini

      Hapus
  5. Amaris kayaknya dimana-mana sama yak, d Ambon juga ada amaris tp aku blm sempet nginep disana

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, karena dia sistem francise gitu emang bisnis hotelnya. jadi seluruh konsep bangunan, layanan dan lain-lain serupa semua dimana-mana. Pemilik hanya diminta menyediakan tanah dan mendirikan bangunan yang modelnya sudah ditentukan oleh Gramedia sebagai pemilik lisensi awalnya.

      Hapus
  6. Aku juga sering nginep di Amaris, tapi kayaknya bukan yg Pancoran deh. Tapi aku lupa nama daerahnya. Kalo gak salah Sutomo. Pokoknya yg di deketnya ada Sate Senayan itu loh, Mah. Kapan2 kupdar yaaaa

    BalasHapus
  7. Waduh itu sambalnya bikin ngiler deh, serasa makan di rumah. Nyaman banget ya nginep di sini, terlihat bersih :)

    BalasHapus
  8. Asik ya kalo kopdar di hotel gitu, sambil ngobrol bareng kayak jaman kost

    BalasHapus
  9. ini tho yang diomongin sama Mbak Lidya juga, di bogor ada gak ya mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. di Bogor adanya hotel Santika... dia masih satu group usaha dengan Amaris.

      Hapus
  10. Hatiku kembali meronta2 nih baca postingan ini :)) Moga2 suatu saat bisa ikutan rame2 gini ya.

    BalasHapus
  11. Rame yah, itu diundang sama pihak hotel atau gmn

    BalasHapus
    Balasan
    1. hah? hehehe... ya nggak. Janjian aja buat kopdar disini

      Hapus