Pengikut

Baju Hamil Cantik Untuk Berbagai Acara

| on
Juli 14, 2016
[Oleh-oleh] Waktu baru nikah dulu, aku tinggal di Bojong Gede. Ini rumah suamiku. Agak jauh dari Jakarta, tempo dulu. Karena untuk menuju ke Bojong Gede tempo dulu, hanya ada 2 akses: lewat kereta listrik atau menyusuri jalan raya yang sempit.
Ada yang pernah ke Bojong Gede, kota madya Bogor? Atau malah tinggal di sana?





 Kenapa memilih tinggal di daerah Bojong Gede? Karena suamiku punya rumah di kompleks perumahan itu tempo dulu.

Perumahan  Bojong Gede dulu masih sepi sekali. Di belakang rumahku, terhampar sawah. Jadi bunyi jangkring yang sedang mengadakan konser terdengar ketika malam hari. Jika sawah sudah dipanen, yang terlihat adalah tanah kering merekah. Jika siang hari, anak-anak bermain bola di atas tanah sawah tersebut. Atau bermain apa saja. Penghuni kompleks juga belum banyak. Jika pun ada, maka penghuninya baru akan terlihat setelah mendekati senja. Karena rata-rata mereka bekerja di kota Jakarta semua. Jadi jika siang hari kompleks sepi sekali.

Karena belum banyak kendaraan yang lalu lalang, juga masih banyak lahan kosong yang ditanami kebun macam-macam, maka daerah Bojong Gede tempo dulu itu udaranya masih segar sekali. Jika pagi hari, kita masih bisa mendapati embun yang menempel di kaca jendela hingga buram dan basah. Dan embun halus memapari seluruh permukaan rumput dan daun.

Jadi ingat satu pesan: jika ingin bayi cepat belajar berjalan, maka ajak titah di atas rumput yang basah oleh embun di pagi hari. Nah... sepertinya model embun dan rumput di Bojong Gede ini amat cocok untuk menerapkan nasehat tersebut.

Ngomong-ngomong soal bayi yang baru belajar berjalan, aku hamil anak pertama masih tinggal di Bojong Gede. Namanya juga masih muda ya, jadi ya... gitu deh. Seru-seru sedap gitu melalui masa hamil muda, sambil kuliah, berumah tangga, tanpa ART, dan tinggal jauh dari kota. Hehehe... yang terakhir ini mungkin bagi kebanyakan orang tidak masalah ya. Tapi, aku kan sudah terbiasa tinggal di kota Jakarta waktu itu. Yang jika mau kemana-mana rasanya dekat dan banyak pilihan. Jadi, tinggal jauh dari kota itu sesuatu yang gimanaaa gitu buatku waktu itu yang masih senang-senangnya jalan-jalan dan tengil suka windows shopping.

Suatu hari, orang tuaku datang berkunjung.
Mereka sengaja datang ke rumahku tidak membawa kendaraan. Karena mereka ingin mencoba transportasi kereta listrik.
Wuaaaahhh... senang sekali karena dikunjungi orang tua itu. Ibu membawa sebuah oleh-oleh. Yaitu sebuah baju hamil cantik. Dua lagi baju hamilnya. Beli di Matahari Toserba (dulu namanya masih Toserba, belum mall).

Baju itu langsung deh.. cuci kering pakai. Jadi, setiap kali aku selesai mencucinya, langsung aku jemur. Setelah kering, bisa langsung aku pakai. Karena bahannya memang bahan anti kusut. Ibu tahu aku kepayahan untuk menyetrika pakaian. Gara-gara oleh-oleh dari ibu ini, aku jadi tahu bahwa baju yang terbuat dari bahan anti kusut itu amat membantu para ibu hamil yang kesulitan untuk menyetrika pakaian.

Sampai kehamilanku besar (9 bulan) baju ini masih bisa aku pakai. Sayangnya, ketika aku sudah melahirkan dan melalui masa menyusui, baju ini sudah tidak bisa dipakai lagi. Mengapa? Karena tidak ada akses menyusuinya.

Jadi nih, aku ada saran jika ingin memilih baju hamil cantik untuk berbagai acara. Ini aku dapat berdasarkan pengalamanku ketika hamil dan menyusui dulu.

Baju Hamil Cantik Untuk Berbagai Acara.

1. Pilih baju hamil cantik dari bahan yang memberi rasa dingin pada tubuh.
Orang hamil itu sering keringatan dan sering merasa gerah. Jadi cari bahan yang bisa memberi efek "adem" alias sejuk pada tubuh. Biasanya sih bahan yang terbuat dari katun. Atau jika pun dari polyester, maka pilih yang campuran saja. 30% Polyester, 70% katun.

2. Pilih baju hamil cantik  yang tidak susah menyetrikanya.
Hehehe. Terutama jika kalian pasangan muda yang memutuskan untuk tidak memakai bantuan ART.

3. Pilih baju hamil cantik yang bisa dipakai untuk acara formal maupun informal.
Karena jika kalian sengaja menjahit baju formal, sayang sih menurutku. Toh hamil hanya beberapa bulan saja. Nanti setelah melahirkan baju itu sudah tidak bisa dipakai lagi. Eh.. kecuali jika kalian bercita-cita untuk jadi wanita gemuk sih. Tapi ya kali deh.

4. Jika bisa, pilih baju dengan bukaan kancing depan.
Ini, amat sangat membantu. Karena jika perut sudah membuncit, kita kesulitan untuk menggapai punggung belakang untuk mengkaitkan kancing. Lagipula, kancing depan itu bikin baju hamil itu bisa tetap dipakai ketika kita menyusui kelak.


Di Matahari mall, kebetulan aku lihat nih model baju hamil cantik yang bisa dipakai baik untuk acara formal maupun acara informal.




Nah.
Berencana untuk mengunjungi teman atau kerabat yang sedang hamil saat ini? Coba deh bawa oleh-oleh baju hamil cantik buat dia. Kemungkinan dia senang dengan oleh-oleh yang kalian bawakan itu kansnya cukup besar.


Be First to Post Comment !
Posting Komentar