Pengikut

MERS dan Travel Warning

| on
September 15, 2017
[Jalan-jalan] Tahukan kalian bahwa di beberapa negara mereka menerapkan sebuah peraturan untuk memeriksa dengan ketat orang-orang yang masuk ke wilayah negara mereka jika orang-orang tersebut berasal dari wilayah tertentu. Australia misalnya. Di dalam isi-isian blanko imigrasi yang harus kita isi, ada sebuah pertanyaan, apakah dalam 5 tahun ini kalian pernah bepergian atau menetap di negara yang berada di wilayah benua Afrika atau tidak? Apakah kalian dalam 1 tahun belakangan ini pernah bepergian atau menetap di salah satu atau sebagian wilayah yang ada di benua Afrika.

Ketika pertama kali membaca pertanyaan ini, aku sedikit merasa heran. Memangnya kenapa dengan benua Afrika? Di televisi, khususnya di acara traveling ke alam bebas, wilayah Afrika itu eksotik sekali. Berbagai macam binatang terdapat di sana. Dan kondisi alamnya juga benar-benar natural. Belakangan aku tahu, bahwa ada beberapa penyakit yang memang spesial berkembang di wilayah Benua Afrika justru karena alamnya yang masih liar dan budaya masyarakat yang beragam.



Nah, penyakit-penyakit tersebut belum menjangkiti masyarakat yang berdiam di wilayah selain Afrika. Sehingga, masyarakat ini belum memiliki kekebalan tubuh yang cukup untuk menghadapi aneka penyakit yang baru tersebut. Karena belum memilki kekebalan inilah akhirnya ketika 1 orang saja yang terinfeksi, maka penularannya bisa cepat sekali mewabah. Sebut saja seperti  wabah penyakit demam berdarah, hepatitis, malaria, demam tifoid, dan sebagainya.

Jaman sekarang, bukan cuma benua Afrika yang dicurigai memaparkan penyakit yang "aneh-aneh". Tapi, Asia juga mulai jadi sorotan di negara-negara Eropa dan Australia. Dalam hal ini, yang lagi nge-hits itu, (duh penyakit kok nge-hits; mungkin lebih tepatnya, mewabah ya bukan ngehits), adalah penyakit MERS.

MERS dan Travel Warning

MERS atau Middle East Respiratory Syndrome merupakan penyakit mematikan pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh Corona Virus yang pertama kali ditemukan di Saudi Arabia pada tahun 2012 dan banyak berkembang di timur tengah.

Penyakit ini memiliki ciri - ciri seperti penyakit pada umumnya, seperti diare, demam, flu, batuk, sakit tenggorokan, dan muntah sehingga seringkali disepelekan.

Terus apa hubungannya dengan Indonesia dan travel warning seputar MERS? Asal tahu saja ya, Tahun ini, Indonesia memberangkatkan lebih dari 220 ribu jemaah haji yang terdiri dari 204 jemaah haji reguler dan 17 ribu jemaah haji khusus. Masyarakat Indonesia yang berangkat haji perlu betul-betul mewaspadai keberadaan MERS CoV ini melihat belum ada vaksin ataupun obat yang bisa membunuhnya. Yang harus berhati-hati itu, ketika para jamaah haji atau umroh ingin berpose bersama unta. Kenapa? Karena, unta diketahui menjadi medium penyebaran dan 70% unta di timur tengah positif MERS.

Pencegahan MERS

Sampai saat ini belum ada obat-obatan atau vaksin untuk mengatasi MERS. Infeksi MERS CoV bisa dicegah dengan menjaga kebersihan. Praktiknya seperti sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menghindari menyentuh mata, hidung , dan mulut, dengan tangan yang belum dicuci; dan menghindari kontak dengan orang sakit.

Nah, salah satu sabun cuci tangan yang bisa diandalkan untuk mencegah virus MERS adalah sabun Betadine. Kenapa? Karena Betadine mengandung Povidon-iodine yang secara efektif terbukti membunuh virus 99.99% virus MERS dalam waktu 15 detik


Betadine sabun cair antiseptik ini memiliki kandungan yang efektif untuk melindungi kulit dari kuman penyebab penyakit. Apalagi dengan kandungan Povidone-iodine nya yang berfungsi untuk membunuh virus.

Selain itu, menjaga kebersihan dalam tenggorokan juga gak kalah pentingnya loh! Kita tetap harus waspada terhadap bakteri di dalam mulut dengan menggunakan Betadine Obat Kumur.


Pencegahan dengan Betadine Obat Kumur bisa dilakukan dengan cara gargle pagi dan malam hari.
Jangan lupa untuk mengajak keluarga, kerabat, orang terdekat yang baru pulang dari ibadah haji untuk selalu menjaga kebersihan diri sebagai bentuk pencegahan terhadap virus MERS.

Sedangkan buat kamu yang baru pulang dari ibadah haji jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan dan mandi menggunakan Betadine sabun cair antiseptik.

Kita tidak tahu apakah kita terjangkit virus MERS atau tidak. Tapi lebih baik kita terus mencegah dengan menggunakan Betadine sabun cair antiseptik dan Betadine Obat Kumur karena kandungan Povidone-Iodine yang terdapat di dalamnya mampu membunuh 99.99% virus MERS dalam waktu 15 detik

Buat kamu yang juga punya rencana untuk umroh ataupun travelling ke daerah timur tengah, jangan lupa untuk selalu membawa Betadine obat kumur dan Betadine sabun cair antiseptik. Ukuran kemasannya yang mungil cocok banget untuk dibawa travelling kemana- mana.


3 komentar on "MERS dan Travel Warning"