Pengikut

First Time LIburan Bersama Menantu

| on
September 17, 2018
[Jalan-jalan] Nyaris setiap tahun, sepertinya keluargaku selalu menyisihkan rezeki dan menyediakan waktu agar bisa berlibur sekeluarga.

Liburan sekeluarga itu nikmat. Karena tiap-tiap orang, terbebaskan dari rutinitas hariannya. Tidak ada lagi wajah kusut masai kelelahan ditimpa pekerjaan menumpuk. Tidak ada wajah cemberut karena terpaksa harus bertoleransi dengan sesuatu yang tidak disukainya di lingkungan kerjanya. Tidak ada keluhan dan curahan hati karena beban pekerjaan yang dipikulnya.

Semua lepas. Terlupakan. Dan yang hadir adalah, keinginan untuk bersenang-senang bersama dengan anggota keluarga yang lain. Kakak yang sehari-hari jarang bertemu adiknya karena waktu bekerja dan bersekolah yang tidak pernah bertemu, di saat liburan sekeluarga jadi bertemu. Ayah dan ibu yang biasanya hanya bisa ngobrol intensif di sisa waktu malam yang sedikit, kini punya banyak waktu untuk ngobrol ngalor-ngidul, ke hulu, ke hilir, berputar-putar. Atau orang tua dan anak yang biasanya tidak pernah bersama karena masing-masing sibuk dengan urusan harian, sekarang bisa duduk berdampingan dan punya kesempatan untuk saling memperhatikan.


 Kapan ya terakhir kali aku sekeluarga berlibur sekeluarga?
Hmm.... Sepertinya sih tahun lalu. Yaitu ketika kami liburan ke Melaka, Malaysia, tepat 1 bulan sebelum putra sulungku menikah.

Yap. Tahun lalu, kami liburan masih sekeluarga utuh. Sekarang, tahun ini, keluargaku semakin luas secara perlahan. Yaitu dengan kedatangan menantu baruku.

#ceritakemarinku : tahun lalu, juli 2017, ketika kami berlibur ke Melaka, Malaysia, anak sulungku ini sibuk memenuhi check list sesuatu yang bisa dia belikan untuk calon istrinya agar barang hantaran ketika lamaran bulan agustus 2017 nya bisa terisi. Tahun ini, alhamdulillah mereka berdua sudah menikah. Jadi bisa berlibur bersama kami. Tambah anggota keluarga itu berarti tambah kebahagiaan. Tambah kepala baru berarti bertambah ide dan gagasan baru dalam dinamika keluarga. Penyesuaian pasti terjadi secara otomatis. Dan harmonisasi terbentuk karena saling pengertian dan saling menyayangi satu sama lain. Baik pada pasangan, orang tua masing-masing, dan juga psda saudara baru. #keluargaku #myfamily #myson #anaklelakiku #pasangan #couple #suamiistri #explorejogya #exploreindonesia #yogyakarta #exploreyogyakartabeach #indonesianbeach #beach #pantai #explorenusantara
A post shared by Ade Anita (@adeanita4) on 


Eh. Sebenarnya, bisa dibilang First Time Liburan bersama menantuku ini pertama kali bukan ke Yogya kemarin sih, tapi ketika kami sekeluarga menghabiskan liburan tahun baru di daerah Subang, Jawa Barat (akhir tahun 2017, awal tahun 2018).

formasi keluarga sekarang, sudah berenam


Tapi, liburan di Yogyakarta pada tanggal 6 - 8 Juli 2018 kemarin, adalah First Time liburan bersama menantu dimana selama liburan itu berlangsung kami tidur dalam 1 kamar yang sama. hehehe.

Jika kalian nih, masih keluarga muda dengan anak yang masih pada kecil-kecil lalu berlibur dan memesan 1 kamar ukuran family untuk keluarga kecil kalian. itu hal yang biasa kan. Nah... ini keluargaku, anak-anaknya sudah pada besar-besar, dan salah satunya bahkan sudah menikah, berlibur memesan 1 kamar untuk ditempati bersama. Itu menurutku baru deh hal yang luar biasa.

Bagaimana cara berganti pakaiannya?
Bagaimana aturan kamar mandinya?
Bagaimana dengan pembagian kasurnya?
Bagaimana dengan kebiasaan-kebiasaan anggota keluarga dalam 1 kamar tersebut?

Mungkin itu yang akan ditanyakan. Jawabannya, ya ternyata nih, alhamdulillah, rasanya tidak berbeda dengan ketika berlibur sekeluarga sebelum kehadiran menantuku. Sama saja sih. Berikut ini, adalah trik mengatasi masalah ketika  berlibur bersama menantu.

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika berlibur bersama menantu dan menginap di satu kamar yang sama: 


1. Pembagian jatah lama pemakaian kamar mandi.

Ini masalah cukup pelik sih jika kita membayangkan 6 orang dewasa menggunakan 1 kamar untuk ditempati bersama. Karena itu berarti ke 6 orang dewasa ini harus tepo saliro ketika harus menggunakan kamar mandi bersama.

Maklum dalam 1 kamar biasanya hanya disediakan 1 buah bilik kamar mandi saja.
Keluargaku, mengatasi masalah ini dengan terlebih dahulu mengurutkan siapa di antara kami yang badannya paling cepat kotor.
hehehehehe.

Maksudnya bukan kotor belepotan tanah gitu. Tapi yang paling cepat keringatan hingga tercium bau tidak sedap jika terlambat untuk mandi atau sampai tidak sempat mandi.

Tetap saja ada anggota keluarga yang iseng banget menghitung berapa lama seseorang menggunakan kamar mandi yang hanya sebiji itu untuk dirinya sendiri. Dan hitungan waktu ini kelak akan dijadikan lelucon untuk saling mencela satu sama lain. Tentu saja dalam suasana bercanda dan memang tidak boleh ada yang diambil ke hati, dibawa jadi baper dan sensi sih. Liburan itu segala sesuatunya harus disenyumin saja jika tidak bisa tertawa, agar hati selama liburan tetap bisa ceria.

Untuk sementara nih, rekor pemakaian kamar mandi terlama masih dipegang oleh Arna, putriku yang nomor 2, yaitu selama 25 menit. Jadi, jika ada yang begitu menikmati fasilitas di kamar mandi tapi tidak mau diledek sebagai pemakai kamar mandi terlama, maka sebelum 25 menit harus sudah keluar. Bahkan meski itu berarti dia keluar 24 menit (ngeselin ya? Masa ke kamar mandi pasang timer? Niat banget kan itu namanya).

Solusinya, sebelum masuk ke dalam kamar segera setelah kita cek in, maka usahakan untuk mengitari hotel tempat kalian menginap guna mencari dimana letak toilet untuk umum yang selalu disediakan oleh pihak hotel di luar kamar tamu hotel. Dengan begitu kita tahu bahwa jika tiba-tiba punya keinginan untuk ke kamar mandi dan ternyata kamar mandinya terisi orang lain, kita bisa segera lari keluar kamar hotel menuju ke toilet umum yang terdekat dengan kamar hotel.

2. Pembagian jatah Free Breakfast


Lalu kendala lain berada 1 kamar ukuran double bed tapi yang menginap 6 orang dewasa adalah, cara menghabiskan jatah free breakfast setiap pagi.

Setiap keluarga pasti deh tahu, siapa anggota keluarganya yang jika makan porsi makannya lebih banyak daripada porsi makan anggota yang lain. Nah. Demikianlah cara kami menyiasati jatah free breakfast setiap pagi.

Jatah free breakfast yang diberikan oleh hotel adalah untuk 3 orang. Di antara ber-enam, kami tahu kepada siapa jatah free breakfast itu akan diberikan. Yang pertama, tentu saja pada putra sulungnya. Sejak masih kecil hingga sekarang, putra sulungku ini makannya banyak. Mungkin karena anak cowok ya. Tapi, setelah dia menjadi seorang lelaki dewasa seperti sekarang, ternyata makannya ya tetap banyak. Jadi, 1 tiket free breakfast diberikan padanya.

Masih sisa 2 tiket lagi.
1 diberikan pada istrinya, yaitu menantuku. Menantuku ini punya kebiasaan yang cukup unik: makannya banyak tapi badannya tetap awet kurus. Dan jika makan, dia terlihat  begitu menikmati makanannya sehingga terkadang dibutuhkna waktu yang tidak sebentar untuk dia menghabiskan makanannya. Telaten dia membersihkan sisa daging yang masih menempel di tulang ayam, telaten mencabuti satu-satu tulang ikan dan mengambil secuil dagingnya lalu menyuapnya ke mulut. Semua dengan kecepatan yang sedang. Tidak terburu-buru seperti cara makanku dan cara makan orang Sumatra lainnya. Cara makan menantuku ini mirip cara makan orang Jawa (suamiku). Alon-alon asal kelakon. Dengan begitu, sungguh tepat jika jatah 1 tiket diberikan padanya.

1 Tiket free breakfast lagi.
"Jadi siapa nih yang mau sarapan pagi di bawah? Arna apa Hawna? Kalau ayah sama ibu bisa jalan pagi keluar hotel nyari soto kek, apa kek."

Lalu kedua putriku ini berdiskusi. Hasilnya, mereka sepakat yang menggunakan 1 jatah tiket free breakfast terakhir diberikan pada Arna.

Selesai deh urusan menghabiskan jatah freebreakfast.

3. Pembagian jatah tempat tidur


Selanjutya adalah urusan pembagian tempat tidur.

pilih selalu family room suite, dimana menyediakan dua tempat tidur berukuran double bed. Double bed itu ukurannya 160 cm x 200 cm

Nah. Kebetulan, kami berenam bukan lagi bertubuh minim orang dewasa dan banyak anak kecil. Tapi, bahkan tidak ada lagi anak kecil. Yang terkecil anggota keluargaku sudah remaja kelas 1 SMP saat ini (naik kelas 2 sih, karena sudah kenaikan kelas memang). Jadi, kami pilih family room suite. Family room suite itu artinya, ada 2 tempat tidur ukuran double bed. 1 double bed ukurannya 160 cm x 200 cm. Akhirnya, pembagian tempat tidurnya adalah, anak sulungku dan istrinya menempati tempat tidur sendiri. Sisa tempat tidur lain, aku tempati berdua dengan suamiku.

Ehem. Jadi yang sudah menikah menempati tempat tidur beneran. hehehe.
Lalu, 2 anak lagi bagaimana? Nah. Kami memesan 1 extra bed ukuran double bed lagi. Extra bed ini ditempati oleh 2 putriku. Karena extra bed jadi posisi tempat tidurnya lebih rendah dibanding tempat tidur yang lain. Dengan begitu, jadi tidak terlalu terlihat penuh banget kamarnya. Asyik kan?

4. Sisakan ruangan untuk shalat berjamaah.


Jangan lupa siapkan ruangan khusus untuk shalat berjamaah di dalam kamar hotel di pojok ruangan. Ini harus. Karena shalat berjamaah itu menghemat waktu ketimbang harus bergantian shalatnya. Apalagi ada janji dari Allah berupa pahala 27 kali lipat jika shalat berjamaah.

Mengapa poin nomor 4 ini aku tekankan? Karena, masalah shalat ini tidak bisa dianggap main-main.  Kalau bisa, ruangan kosong yang diperuntukkan untuk shalat berjamaah di dalam kamar ini, tidak dijadikan tempat lalu lalang orang. Dengan begitu kebersihannya cukup terjamin. Memang sih ada sajadah yang kelak akan dibentang jadi selama sajadahnya bersih insya Allah shalatnya sah. Masalahnya, sajadah itu kan bakalan dilipat dan disimpan ya. Nah. Jika alas tempat membentang sajadah sudah kotor, lalu pas sajadah dilipat dan akan disimpan otomatis sajadah akan bertemu dengan pakaian bersih dan mukenah atau sarung. Jika alas membentang sajadahnya kotor, bisa-bisa najis yang menempel di bagian bawah sajadah terkena pakaian bersih atau mukenah atau sarung yang tertimpa oleh sajadah yang dilipat atau akan disimpan.
Itu sebabnya, persiapkan ruangan kecil sedikit di dalam kamar yang bukan jalan lalu lalang orang di dalam kamar. Jika perlu, beri pagar berupa koper-koper kita sendiri.


Kurang lebih itulah yang kami lakukan ketika kami berlibur ke Yogyakarta, 7 - 8 Juli 2018 kemarin. First Time Liburan bersama Menantu dimana kami akhirnya tidur 1 kamar bersama-sama. 
39 komentar on "First Time LIburan Bersama Menantu"
  1. kebayang mba serunya untel-untelan sekamar :) dan point 4 setuju daripada gantian solat kan makan waktu juga mending sediain tempat yah mba buat bisa solat jamaah NOTED banget point ini :) pernah alamin juga gantian solatnya malah makan waktu

    seneng banget mba sama mantu akur sekali sampe hafal kebiasaan mantunya makan begimana hahaha

    BalasHapus
  2. Menantunya kelihatan happy, Mbak. Pasti deh Mbak Ade memang mertua yang baik :)

    BalasHapus
  3. itu anaknya yang nomor 2 gaya fotonya kok nggak variasi ya? hahahaha... (komen apa ini? ck..ck..ck)

    BalasHapus
  4. Seruu sekalii, mba...
    Dan beneran, suamiku pun kalau di kamar mandi pasang timer.
    Bedanya,
    Dia hanya butuh waktu 3 menit untuk mandi, dll.

    KZL sayahnya.
    3 manit dapet apaa cobbaa??

    BalasHapus
  5. Kebayang serunya mbk ade, rame2 kruntelan di satu kamar, berbagi cerita lelucon dan sebagainya. Menantu juga kayaknya menikmati bgd ya mbk. Alhamdulillah ikut seneng happy semua.

    BalasHapus
  6. Pasti seru banget yaa, Mba Ade ����

    Di keluargaku, saya yang paling lama mandi, tapi gak sampe 25 menit juga sih, paling hanya 20 menit aja ��

    BalasHapus
  7. ya ampuuuun heboh yaaa mba jalan rame-rameee hehehe. Kamar mandi jadi lama ya, aku baru ngeh hehehe. Selama ini kita sering sih keluarga besar jalan bareng. Tapi ya kamarnya banyak biar ngga antri ini itu dan tidurnya bebas hehehe

    BalasHapus
  8. Seru banget ya mba, semua ada jatahnya sendiri2, nanti setelah kembali ke rutinitas masing2 bakal kangen kumpul2 begini.

    BalasHapus
  9. Wah seru sekali liburan rame2nya mba.. Oya, tips cari toilet umum itu bagus juga mba hehe..

    BalasHapus
  10. Aku dan keluarga liburannya sekaligus pas lebaran karena momen lebaran baru bisa ngumpul semua dan jalan bareng.

    BalasHapus
  11. Wah, ibu sudah mantu... saya jadi deg-degan, katanya klo anak perempuan cepet mantu hihihi... makasih sahringnya bun...

    BalasHapus
  12. Saya malah ngebayangin hebohnya Mbak Ade dan keluarga liburan dengan anak-anak yang sudah pada menikah dan pada punya anak. Ini tradisinya beneran keren Mbak...

    BalasHapus
  13. Waah..menurut saya family time tuh yang model begini mba. Intel untelan satu kamar dan malah gak bakalan tidur karena aaik ngobrol hihihi. Tips nya aku catet mba, jika satu saat punya menantu

    BalasHapus
  14. Pasti ributnya berenam dalam satu kamar, tapi ya seru. Rumahku skrg sepi, liburan jg jarang bareng2. Kangen ribut serumah

    BalasHapus
  15. Aku mau jadi mertua yang kaya mbak ade ah nanti,hrs banyak belajar nih, masih lama sih tapi dari skr qda baiknya mulai belajar.
    Btw mbak ade, ortuku juga tioe gini untuk jalan2 atau bareng menantunya yg asyik2 aja

    BalasHapus
  16. Hahaayy asyik ya mba untel2an sekeluarga, plus menantu. Semoga ntar2 klo punya menantu aku pun bisa sedekat ini dengan menantu, seperti Mba Ade.

    BalasHapus
  17. Yang bagian pesan bed lagi itu tak terduga, Mbak. Hihi. Pas baca cerita Mbak Ade di IG, aku penasaran lho pas bagian tidur itu. Akhirnya terjawab juga di sini.

    BalasHapus
  18. seru banget pasti ya Mbak, liburan sekeluarga gitu, pake 1 kamar pula.
    mana ada yg udah nikah yah, hihihih, jadi gimana tu perasaannya pengantin baru :D

    BalasHapus
  19. Ini beneran liburan keluarga karena sampai tidur pun sekeluarga. Hahahha. Patut dicontoh, tipsnya juga, Mbak.

    BalasHapus
  20. seru banget sekeluarga jumlahnya 6 masuk dan tidur di satu kamar double bed, ternyata bisa yak. Ngomong ngomong soal pemilihan tempat tidur, saya dan keluarga juga lebih senang mendapatkan kamar hotel double bed untuk saya, suami dan dua anak. Kasurnya saya jadiin satu kalau memungkinkan, biar lebih lega dan anak anak ndak jatuh. Mbak Ade sekarang happy bangey ya, sudah ada menantu yang menambah rame di keluarga. Sehat selalu ya, Mbak de

    BalasHapus
  21. seru juga ya liburan bareng gini sekeluarga besar, aku kayaknya belum pernahhhhh mau rencanain ahhhh

    BalasHapus
  22. Saya serius banget bacanya bunda. Ingat liburan pertama saya dgn mertua juga ke jogja. Hehehe tapi kami pesannya homestay. Jadi bebas. Hehe. Dan poin no.4 itu penting banget ya bunda. Tapi ini kadang ada aja yg lupa bawa mungkenah

    BalasHapus
  23. Ngeri-ngeri sedap juga nih ^^
    Boleh tahu kenapa harus pesan satu kamar saja, mba?
    Atau memang biar unik dan seru ya?

    BalasHapus
  24. Bayangin serunya, hehe. Bener2 semua kudu dimenej ya mbak. Biar sip dan semua senang pastinya. Btw, duh, masih lama saya punya menantu, hehe

    BalasHapus
  25. Wuih seru ya liburan sekeluarga banyakan gitu, hahahaha..kebayang ramenya, dan bener nih mesti diatur biar nggak rebutan wkwkw

    BalasHapus
  26. Aku meleleh pas baca bagian salat berjamaah bersama. Salut banget Mbak Ade dan mungkin aku bisa mengambil ibrohnya. Soalnya, biasanya kl traveling rame2 gt susah buat menjaga jamaah salat

    BalasHapus
  27. Yaah kebiasaannya sama nih kayak kebiasaan keluargaku. Hobinya gabung semua jadi satu kamar. Tapi emang jadi penuh namun seru banget. Kompak selalu ama menantu ya mba Ade :)

    BalasHapus
  28. Mbaaa, seru banget ya jalan-jalannya. Itu... aku ngakak baca cara pembagian kamar mandinyas XD Apa apa sih kalo dilakukanrame-rame seru seru aja ya Mbaa :)

    BalasHapus
  29. Wah. Serius mba sudah punya mantu?
    Keren !
    Kliatan masih muda.

    Aah.
    Tipsnya kece.
    Tp aku gk berani melakukannya.
    Wkwkwkw

    BalasHapus
  30. Seru ya mbak ngumpul semua satu kamar he he.
    kangen liburan keluarga lagi. Mudah2an akhir tahun ini bisa liburan ke tempat yang dekat2 aja dulu di Lampung

    BalasHapus
  31. Waah...seru juga ya, bisa pergi rame-rame satu keluarga. Saya juga suka pesan satu kamar untuk kami berempat hihihi...

    BalasHapus
  32. Seru banget, Mak Ade, jalan-jalan sama keluarga. Semuanya dilakukan bersama dan jangan lupa dan masyallah masih berjamaah.

    BalasHapus
  33. wah seru banget mak Ade, blm pernah nih family suite barengan utk sekeluarga gitu. Makasih tipsnya soal pembagian2 itu mbak, lucu tapi asik ya^^

    BalasHapus
  34. Keluarga bunda Ade emang idaman banget, seneng punya mertua kayak Bunda ahahahha gemes rasanya. AKu suka banget bagian kalo bunda menceritakan perihal sifat-sifat uniknya.

    BalasHapus
  35. Wah kompaknya bersama anak dan menantu, pas ke Jogja nggak sempat jumpa ya kita mba. Semoga langgeng bahagia dan harmonis seluruh keluarga besarnya. aamiinn

    BalasHapus
  36. Wah, rame juga ya.. satu kamar berenam, hehe seneng ngelihatnya. Apa lagi nomor 4, bisa bareng semua tuh

    BalasHapus
  37. waaaah dicukup-cukupin yaa kamarnya, yang penting ngumpul. Senangnya bisa liburan keluarga bersama.
    Btw jadi ingin nulis liburan bersama mertua :D

    BalasHapus
  38. Hmm saya kapan ya Mba punya menantu, hahha

    BalasHapus
  39. Kebayang ribetnya mba, apalagi waktu pakai kamar mandi

    BalasHapus