Pengikut

Liburan Ke Belitong

| on
September 26, 2018
[Jalan-jalan] Suatu hari sebelum berangkat haji di bulan Agustus, putra sulungku bertanya hati-hati padaku. "Bu, misalnya nih, pas ibu naik haji nanti aku ngajak Arna dan Hawna ikut aku dan Dhanti liburan ke luar kota, boleh nggak?"

Hmm. Sepertinya, aku termasuk ibu yang percaya bahwa anakku bisa menjaga dirinya dengan baik. Karena aku mempercayai mereka, maka aku pun membolehkan. Disertai pertanyaan, "Kapan?" Putraku menggeleng sambil menjawab belum tahu.

Lalu waktu berlalu, dan setiap orang sepertinya sibuk dengan urusan masing-masing. Ada yang persiapan dengan proyek baru di kantornya, ada yang sibuk dengan ujian yang harus dihadapi, ada juga yang sibuk dengan kewajiban kegiatan yang harus diselesaikan. Aku pun lupa dengan permintaan izin anakku ini.

Hingga ketika aku dan suami sedang bersiap untuk melakukan wukuf di Padang Arafah di pertengahan bulan Agustus 2018, tiba-tiba Putraku mengirim pesan bahwa dia akan melakukan perjalanan liburan ke Belitong. Masalahnya, ketika pesan itu masuk, aku dan suami terpisah karena berada di bagian tenda yang dibedakan peruntukannya antara pria dan wanitanya. Dan aku dan suami sendiri, agar ibadah Wukuf bisa lebih fokus, sepakat untuk mematikan handphone.

Setelah ibadah Wukuf selesai, dan aku bisa bertemu kembali dengan suamiku, barulah aku memberitahu isi pesan putraku ini pada suami. Suami langsung kaget.

Aku dan suami memang punya gaya pola pengasuhan yang berbeda terhadap anak-anak kami. Aku lebih santai dan menaruh rasa percaya yang lumayan besar pada anak-anakku. Sedangkan suamiku lebih ketat dan terkadang punya sifat melindungi yang besar. Suami, tentu saja sedikit gusar karena pemnberitahuan mendadak ini. Tapi, akhirnya setelah lewat japrian kami berdiskusi sekeluarga di aplikasi whats app, suami mengizinkan anak-anak untuk pergi berlibur tanpa orang tuanya.

Akhirnya, anak-anakku pun untuk pertama kalinya pergi berlibur hanya mereka berempat saja (3 anakku, 1 menantu). Lalu mengirim foto-foto liburan mereka di Belitong pada kami. Semuanya terlihat bahagia dan ceria.

Alhamdulillah. Aku senang melihat mereka terlihat ceria. Karena sebelumnya, kami memang memiliki sebuah musibah kehilangan yang tidak bisa diceritakan disini. Keceriaan anak-anakku yang aku lihat di foto yang mereka kirim, membuktikan bahwa mereka sudah ikhlas dan move on.
Alhamdulillah.

Dan ini foto-foto liburan anak-anaku.








Btw, sebenarnya awal tahun 2017, aku dan putri bungsuku sudah pernah juga liburan ke Belitong ikut suami yang mengadakan Raker di sana. Kalian bisa membacanya di: Belitong, Negerinya Laskar Pelangi
2 komentar on "Liburan Ke Belitong"