Pengikut

Mari Memasak dan Latih Kreatifitasmu

| on
April 30, 2020
[Oleh-oleh] Sebelum pandemi COVID 19 ini terjadi, aku termasuk orang yang pinginya serba praktis saja ketika memasak. Malas berkreasi yang aneh-aneh. Lelah juga sih, dan terasa wasting time.
Lagipula, suamiku adalah laki-laki yang mendukung sepenuhnya pola hidup sehat. Dengan begitu, jika jika masak masakan bersantan, atau makanan yang berasal dari bahan pokok yang bisa menghasilkan gas, atau makanan yang pedas, maunya hanya makan sekali saja. Jadi, jika sudah mengudapnya untuk makan siang, kalau bisa pas makan malam lebih baik bisa muncul makanan berbeda.

Lebih dari itu, selama pandemi COVID 19 ini berlangsung semua orang ada di rumah. Hahaha. Jadi, kudu makan 3 kali sehari plus nyemil sesuatu di sela-sela waktu makan tiba. Alhamdulillah Ramadhan akhirnya tiba sehingg kesibukan urusan masak-masak bisa berkurang.


Selama pandemi COVID 19 ini, separuh hatiku berkata bahwa passionku bukan memasak. Hahaha.

Passion itu kan sesuatu dimana kita bahagia melakukannya, dan tidak pernah merasa bosan melakukannya, dan selalu diliputi rasa penasaran apakah kita bisa meningkatkan kemampuan kita di bidang tersebut.

Nah, sepertinya passionku bukan memasak. Fix lah ini.
Tapi, memasak buatku adalah sebuah keharusan.
Harus.
Kudu.
Wajib.

Jadi, aku sering merasa memasak karena itu sebuah kewajiban dan akhirnya melakukannya juga santuy banget.
Masalahnya, selama semua orang Shcool from home dan work from home, makanan tuh ternyata sudah menjadi idola tersendiri yang paling sering ditanya oleh semua orang, serta dirindukan kehadirannya oleh semua orang.

Jadi, nggak ada deh ceritanya jika meja makan kita sepi dan kosong seperti tanah lapang. Harus ada makanan.  Nah. berarti, meski bukan passion tapi memasak dan menghasilkan makanan yang bisa dimakan itu sifatnya wajib alias harus alias kudu.

Alhamdulillah sekarang ada You Tube dan Pinterest ya. Jadi aku bisa menonton cara mengolah masakan untuk kemudian rapi-rapi diri dan rumah.

Seperti hari ini, aku bikin Ayam Balado resep ibuku jaman aku kecil dahulu. Bagaimana cara mendapatkan resepnya? Hahaha.. berdasarkan kenangan rasa sih. Aku ingat-ingat saja cara ibuku dulu membuatnya bagaimana dulu.
Di You tube aku sering sekali melihat bahwa semua yang memasak itu mengatakan bahwa kita harus berani berkreasi sendiri sehingga menghasilkan masakan yang pas.



Dalam salah satu tayangan resep memasak di You Tube, bahkan dikatakan bahwa kenangan memasak dan kenangan rasa itu bisa menuntun seseorang untuk menghasilkan masakan kreasinya sendiri.

Nah, gara-gara ini, aku jadi teringat ibuku.
Ibuku sudah meninggal dunia di tahun 2003 silam, tepatnya di tanggal 18 april 2003.
Semasa hidupnya, ibu termasuk perempuan yang kreatif dan punya bakat memasak. Rasanya masakan apa saja dia bisa buat. Dan ciri khas ibuku adalah dengan bahan pokok sedikit dia bisa mengkreasikan masakan yang banyak jumlahnya.

FYI, semasa aku kecil dulu, paman di rumahku yang ikut dengan keluargaku ada lebih dari 5 orang.  Belum anak-anaknya ibu (yaitu aku dan saudara kandungku), belum adik perempuan ibuku, jadi lengkaplah... banyak banget orang di rumahku alias full house. Dan semuanya tentu saja harus diberi makan kan? Padahal, pekerjaan ayahku waktu itu belum terlalu tinggi juga.

Nah, disinilah hebatnya ibuku. Dengan modal sedikit dia bisa mengolah makanan menjadi banyak jumlahnya sehingga semua orang bisa makan sampai kenyang.

Balado ayam di atas adalah salah satu resep masakan yang sering ibuku buat. Ibuku bilang, ini adalah balado ayam khas Sumatra Selatan.

Balado Ayam Khas Sumatra Selatan

Bahan yang dibutuhkan:
ayam 1 ekor potong 12 (karena di rumahku ada 6 orang)
tomat 2 butir
cabe merah, bawang merah, bawang putih, asam kandis.
Beberapa helai daun kari.
Minyak untuk menumis.

Cara membuatnya:

1. Ayam dibumbui terlebih dahulu dengan bawang putih bubuk, garam, merica. Sisihkan. Jika bumbu sudah terasa meresap, goreng setengah matang, pokoknya sampai darahnya keluar dan hilang.
2. Blender kasar cabe merah, bawang merah, bawang putih, garam, gula dan kaldu jamur.
3. Tumis blenderan di nomor 2 sampai warnanya berubah matang.
4. Parut 2 butir tomat hingga setengah halus. Masukkan ke dalam tumisan.
5. Aduk tumisan dan cicipi agar rasanya pas setelah diberi garam, gula dan kaldu jamur. Setelah itu masukkan 3 sendok makan air yang sebelumnya sudah terendam asam kandis di dalamnya. Aduk rata.
6. Masukkan ayam, aduk agar bumbu meresap. Lalu masukkan daun kari.
7. Siap hidang.

Tuh, mudah kan membuatnya? Dan itu semua aku buat hanya berdasarkan kenangan rasa saja.
Jadi, ayo. Mari memasak dan latih kreatifitasmu. 
Be First to Post Comment !
Posting Komentar