Pengikut

Harapan untuk Bisa Kembali

| on
September 30, 2018
[Jalan-jalan] Keluargaku, termasuk keluarga yang gemar sekali melakukan traveling. Piknik. Jalan-jalan, rekreasi. Apapun namanya. Senang saja rasanya bisa mendapatkan suasana baru yang berbeda dengan suasana keseharian yang biasa kami temui. Bonus dari melakukan traveling ini adalah, mendapat pengalaman baru, cerita baru dan tentu saja koleksi foto baru.

Koleksi foto baru itu luar biasa buatku. Karena selembar foto bisa merekam rangkaian kenangan yang terjadi di dalam perjalanan. Selembar foto itu, buatku adalah merekam momen. Mengabadikan kenangan. Sekaligus menumbuhkan harapan dan cita-cita, bahwa suatu hari nanti, kami ingin kembali ke sana lagi. Insya Allah. 


Beberapa waktu lalu, aku membagikan sebuah foto di group keluarga intiku. Gara-garanya, putri bungsuku mengeluh karena dia merasa belum pernah berlibur ke Dufan. Jadi awalnya, kami sekeluarga berdiskusi ke tempat mana saja yang kami belum datangi. Nah, saat itulah putri bungsuku mengatakan bahwa dia belum pernah datang ke Dufan. Tentu saja, keluhannya ini kami bantah dengan mengatakan bahwa dia sudah pernah kami ajak ke Dufan dulu. Yaitu waktu dia masih kecil. Usia 2 tahun. Hehehe. Lalu, aku kirim foto sebagai bukti bahwa dia pernah datang ke Dufan bukan hoax.

tuh Dik, kamu pernah diajak ke Dufan. Tapi sayangnya, kamu pas di Dufan dulu itu, kebanyakan tidur di atas stroler. Hehehe

eh, ini ada foto kamu di Dufan dalam kondisi terjaga. Jadi, ibu gendong deh

Tentu saja putriku kesal dengan semua bukti foto-foto ini.
"Ih, aku masih kecil banget waktu itu. Memangnya, ada wahana buat aku? Nggak kan?"

ehem... ternyata ada, Dik, wahana untukmu. 


Dan kembali kami membantahnya, dengan mengatakan bahwa di Dufan itu ada beberapa wahana yang diperuntukkan untuk anak Balita. Jadi, tidak semuanya diperuntukkan untuk mereka yang tingginya lebih dari 125 cm. Putriku makin manyun. Kesal. Dia pingin banget  main ke Dufan, tapi kakak-kakaknya sudah pada besar semua jadi kakak-kakaknya sudah merasa bosan jika harus ke Dufan lagi. Kakak-kakaknya sudah sering pergi ke Dufan bersama keluarga, bersama teman, bersama kelompok. Sedangkan aku dan suami, rasanya sudah bukan usia kami lagi menikmati aneka wahana di Dufan. Jantung kami sudah tidak kuat rasanya. Sedangkan jika hanya datang menemani dan dia bermain sendirian menikmati aneka wahana, apa serunya? Aneka tantangan dari wahana yang terlihat ekstrim itu hanya akan seru jika dinikmati bersama dengan orang lain. Jika bermain sendirian, bakalan tidak seru.  Jadi, begitulah nasib anak bungsu yang lahir saat kakak-kakaknya sudah pada besar-besar. Hehehe #peaceYaDik . "Nanti ya, insya Allah jika ada acara ke Dufan bersama rombongan siapa gitu, kamu bisa ke sana insya Allah." #semogabukanharapankosong 

Begitulah arti sebuah foto buat keluargaku. Mereka merekam bukan hanya penampilan kita pada saat itu saja, tapi juga kejadian, kenangan, dan bisa jadi bukti keberadaan kita di masa lalu ketika waktu sudah lewat. Apalagi yang namanya anak-anak jaman now itu, mereka sulit percaya jika tidak disertai bukti fisik seperti foto. #nggakadafotoberartihoax #nggaknarsisnggakeksis pokoknya apapun deh hashtag yang bertaburan di dunia maya itu, benar adanya ketika berhadapan dengan anak jaman sekarang. Jadi, foto itu penting banget. 

Ah.
Sayangnya, ada sebuah tempat dimana ketika aku berada di sana, belum tersedia handphone canggih seperti yang ada saat ini. Yaitu ketika aku tinggal di Sydney, Australia.

ketika baru punya 1 anak, lalu berlibur ke snowy mountain ketika sekolah suami libur
dan ini ketika liburan ke Melbourne
lalu anaknya bertambah 1 lagi, jadi sering diajak main ke pantai yang ada di sekitar Sydney


Jujur saja. Jika mesin waktu itu memang ada, dan aku diberi kesempatan untuk menaikinya lagi sekeluarga, maka aku ingin bisa kembali ke Sydney lagi. Karena, ada banyak sekali kenangan yang tidak berhasil aku abadikan karena keterbatasan kemampuan kamera foto yang aku miliki saat itu. Juga, karena tahun-tahun awal aku bermukim di Sydney, aku belum berjilbab. Hahaha. Penting abizz kenyataan ini. Karena, foto-foto di album foto di rumah jadi nggak bisa diperlihatkan ke orang lain karena aku belum berjilbab. Huff. Aku baru berjilbab di tahun-tahun terakhir saja, yaitu mulai tahun 1996, ketika putriku lahir. Karena sebelumnya pernah bernazar, jika dapat anak perempuan, aku akan mengenakan jilbab. Nah. Putriku lahir bulan Maret tahun 1996. 

Jaman dulu itu, yaitu tahun 1994 s.d 1999, tahun-tahun ketika aku bermukim di Sydney, kami kebanyakan merekam berbagai peristiwa lewat kamera foto biasa. Jadi, ada keterbatasan tempat roll film di kamera fotonya. Selesai roll filmnya habis, foto harus segera dicetak karena jika tidak nanti keburu roll filmnya terbakar karena tidak boleh kena sinar matahari dan sentuhan tangan sama sekali. Atau terkena air karena bisa berjamur. Jadi ada banyak sekali kejadian yang tidak bisa diambil karena keterbatasan memory roll film di kamera foto ini.

Jika ada kesempatan untuk kembali ke masa ketika aku bermukim di Sydney dulu, enaknya sih membawa handphone kamera alias telepon pintar saja sekalian. Yang punya kapasitas memory besar, yang fitur kameranya canggih, yang baterenya tahan lama, yang digenggamnya enak, nggak licin, yang tipis dan terlihat stylis.  Alhamdulillah suami membelikan aku handphone Samsung Galaxy Note 8 tahun lalu.
Senang? bangettttt. 

Karena aku jadi bisa berbuat banyak dengan handphone Samsung Galaxy Note 8 ini. Melakukan Swafoto atau foto ramai-ramai dengan teman atau keluarga. Acara foto-foto itu sesuatu yang tidak boleh dilewatkan begitu saja buatku. 
Swafoto itu buatku penting. Tapi, kadang aku rada risih jika hasil foto swafoto terlalu beauty-camera banget. Karena, aku pribadi lebih suka jika terlihat alami di foto. Bahwa wajahku ada sproutennya, ya sudah, memang itu kenyataannya. Bahwa di bibirku pernah ada bekas bisul yang sampai beberapa hari bikin kesal karena bekasnya besar banget, ya sudah. Memang demikian adanya. Karena buatku, itulah fungsinya menyimpan kenangan dalam sebuah foto bukan? Terlebih jika swafoto bertujuan untuk mengabadikan kenangan sebelum dan sesudah. Hal-hal alami dan natural ini yang akan hilang jika efek beauty camera terlalu berlebihan pada sebuah smarphone. 

ini  swafoto bersama yang dilakukan oleh temanku dengan menggunakan handphone merek lainnya. Jujur, aku tidak terlalu suka dengan beauty camera dari handphone yang temanku pakai. Bros yang aku pakai itu, aslinya adalah rajutan. Tapi, jadi tidak terlihat rajutannya karena beauty camera di handphone merek lain yang temanku miliki, telah menjadikannya mulus. Dan es jeruk jadi tidak terlihat kuning karena efek beauty camera kamera depan handphone merek lain yang otomatis mencerahkan dan membuat putih kulit wajah, juga tanpa sengaja memutihkan es jeruk yang berwarna kuning. 


Di handphone Samsung Galaxy Note 8, dia  memiliki kecanggihan tetap membuat pelaku swafoto terlihat cantik alami yang menyatu dengan lingkungannya. Jadi, mungkin tidak akan muncul hasil foto swafoto dimana wajah terlihat mulus halus tanpa cacat, tapi jika diperhatikan ternyata daun yang ada di sebelahnya juga ikut terlihat mulus tanpa terlihat punya serat tulang daun; atau foto langitnya jadi terlihat putih semua, tidak terlihat ada gumpalan awannya. Itu kan jelas tidak alami yes? Jadi, buatku, penting deh fitur canggih kamera swafoto yang algoritmanya bisa tetap membuat kecantikan lingkungan alam sekitarnya tetap terlihat alami. Beauty cameranya bahkan tetap bisa diatur, mau di level nol (jika tidak mau memakai beauty camera) atau di level 2, 3, dan seterusnya hingga level 5. 

Dengan begitu, ketika sedang membicarakan kenangan, tetap ada sesuatu yang bisa dikenang di masa depan.
"Kapan nih bu kita fotonya?"
"Oh, siang-siang. Tapi waktu itu lagi mendung. Tuh, lihat aja langitnya mendung."

atau,
"Tuh, lihat. Ingat nggak waktu itu kita pagi-pagi udah jalan-jalan, mana pada belum mandi semua lagi. Terus, kita semua nyasar. Lihat deh fotonya, pada dekil-dekil banget nih. Mukanya pada berminyak semua. Ini jika semua minyak di wajah ini ditampung bisa buat goreng kerupuk kali."

Nah. Kenangan yang dibicarakan penuh kehangatan itulah yang aku inginkan dari keberadaan foto-foto yang dihasilkan oleh sebuah smartphone. Karena, kita kan memang tidak selalu cantik selama 24 jam non stop, 7 hari 7 malam setiap hari selama 365 hari. Ada juga masanya jelek dan dekil. Ya sudah tidak apa-apa. Itu alami banget. Malah, setelah bertahun-tahun hal itu akan jadi kenangan yang menimbulkan kehangatan tersendiri di hati.

Selain itu, aku juga ingin smartphoneku  memorynya banyak. Hehehe. Karena paling nggak enak jika sudah mau mengabadikan kejadian, eh, muncul pop up tulisan, "MEMORY FULL". Kalau sudah begitu, adegan paling sedih berikutnya akan terjadi, memilih mana foto yang akan dibuang. Wuaahh.... sedih. Membuang kenangan yang kehangatannya masih terasa dalam ingatan itu sedih loh. Nah, memory di handphone Samsung Galaxy Note 8 ini gede banget. Internalnya saja 64 GB, sedangkan externalnya bisa ditambah hingga 256 GB.  

Sudah begitu, Handphone Samsung Galaxy Note 8 ini tampil dengan premium design. Ini sudah tidak diragukan lagi ya sodara-sodara. 



 Powerful Performance




Kebayang kan sekarang, kenapa jika ada mesin waktu, maka benda yang akan aku bawa serta adalah Samsung Galaxy Note 8. Masalahnya, mesin waktu itu tidak ada. Eh, ada perdebatan sih tentang keberadaan mesin waktu, terutama yang muncul di salah satu adegan yang ada di film Charlie Chaplin.


gara-gara adegan ini nih, muncul kecurigaan jangan-jangan mesin waktu itu ada. Karena, film Circus ini dibuat dan diputar tahun 1928. Credit photo: youtube


Hahaha. Menimbulkan harapan. Tapi, ya sudahlah. Kita harus move on. Lain kali mungkin kita akan membahas, benar nggak sih mesin waktu itu ada? Sementara itu, akan lebih baik jika kita tidak lupa mengabadikan kenangan. Karena kenangan manis dan hangat, akan selalu menimbulkan harapan untuk bisa menjadi lebih baik di masa yang akan datang bersama orang-orang yang kita sayangi.

---------------------------------

27 komentar on "Harapan untuk Bisa Kembali"
  1. Mengabadikan momen keluarga yg indah dan berkesan memang perlu usaha lebih ya. Biar hasilnya bagus dan optimal dan gak nyesel pastinya. Btw, moga dapat hp huawei nova 3i biar makin mantab foto2nya.

    BalasHapus
  2. ah aku mupeng banget liat huawei nova 3i, yang paling keren warna iris purple nya itu lho.. elegan

    BalasHapus
  3. Semoga bisa segera balik ke Sydney dengan membawa Huawei biar bisa foto2 syantiiikkk

    BalasHapus
  4. Kayak anakku yang merengek pengen ke Dufan dan dibilangin udah pernah ke sana, dia nggak percaya, haha ke sananya pas usia 2 tahun, sekarang dia 5 tahun, memang setiap moment liburan mesti diabadikan ya

    BalasHapus
  5. WAktu itu ada rombingan blogger ke sana mbak boeh bawa keluarga, tapi kayanya pas mbak ade kemanya ya aku lupa

    BalasHapus
  6. Aku juga belum pernah ke Dufan looh. Pingin sih, tp belum kesampaian ajaa. Selama ini oaling banter ke pantai Ancolnya, atau gelanggang samudera, atau Atlantis

    BalasHapus
  7. Wahh semoga jodoh sama huaweinya mba,, dan segera ke sydney foto-foto bareng anak-anak yahhh

    BalasHapus
  8. Semoga cita cita nya segera tercapai ya mbak, btw huwaei. Memang bikin mupeng banget, aku pengen punya juga :))

    BalasHapus
  9. Kadang kita bisa senyum-senyum sendiri kalau lihat foto jadul ya, mba.
    Langsung terbayang semua kenangan yang terukir bersamanya.
    Memori indah maupun yang lara.


    BalasHapus
  10. Kayaknya memang skarng semuanya harua ada kenangan kenangan foto ya mba. dan aku sepakat itu. huawei emmang handphone yang keren ya mba. Bisa buat jalan jalan

    BalasHapus
  11. Semoga Mba Ade dan keluarga bisa kembali lagi ke Sydney yaa, dan semoga bisa berjodoh juga dengan hape huawey-nya biar lebih semangat lagi foto-fotonya, amiin

    BalasHapus
  12. Manfaat foto luar biasa. Bisa merekam moment sekaligus meledek si adek hihihi.

    BalasHapus
  13. Waah, hp idaman banget ini. Sukses yah mba, semoga berjodoh.

    BalasHapus
  14. Aku juga belum pernah ke Dufan, apalagi Sydney. Pengen juga halan2...

    BalasHapus
  15. Waaaah, jadi pengen ke Sidney juga ni karena baca ulasanMbak Ade :)
    So happy ya Mbak, bisa keliling ke banyak tempat bersama keluarga dan menyimpan memori dalam bentuk foto, jadibisa dikenang :)

    BalasHapus
  16. aku juga pernah dipoto pakai hape temenku yang setelan beautynya berlebihan, Alisku yang alami tanpa tambahan jadi ilang kaya ga punya alis hihihi..
    mon maap baru nyadar, mbak Ade dari muda cantik banget ...

    BalasHapus
  17. Semoga nanti bisa ke Sidney lagi bareng keluarga biar Hawna gak protes karena Kakak2nya udah pernah rasain musim dingin. Sekarang ini kalau liburan gak foto tuh kurang afdol. Bukan untuk pamer, tp untuk kenangan. Makanya butuh hp atau kamera bagus

    BalasHapus
  18. Wah aku mau ikutan Mbak Ade, file file foto sejak jaman dulu ada, cuma ya gt kebentur alat dan media untuk menyimpannya. Semoga aku bisa kebeli hape dengan storage maksimal, aamin

    BalasHapus
  19. Aku mupeng banget sama storage nya yang sampai 128gb. Apalagi ya kalo liburan kemana aja, pasti fotonya bisa mencapai ribuan. Butuh storage yang luas buat nyimpen fotonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh aku ralat, ternyata internal nya 64 gb dan external 256 gb ding. Tapi Samsung emang cakep hasil fotonya, udah lama pengen punya tapi duitnya yg kurang, hahahaa

      Hapus
  20. Wahahhaha kasihan Hawna :D :D Kalau aku ada di grup keluarga initimu, Mbak, aku pasti ngakak2 sepuasnya waktu dirimu kirim foto sebagai bukti bukan hoax. :D :D
    Anyway, semoga menang ya Mbak!

    BalasHapus
  21. Gemes banget sama Huawei ini. Kalau dibawa traveling juga bakalan puas deh kayaknya dengan kapasitas penyimpanannya. gak ada rasa khawatir walaupun jepret jepret banyak.

    BalasHapus
  22. Mba Ade ni cantik banget dari dulu hingga kini ga luntur ga perlu pake hp yg banyak editan jg mb udah cancik menawan hati xixiix kujuga ngiler hp ini mba

    BalasHapus
  23. Jalan-jalan, terutama ke luar negeri pasti sangat seru dan tak terlupakan. Jadinya akan selalu ingin kembali lagi ke sana. Semoga kesampaian harapannya. :)

    BalasHapus
  24. Mbak Ade ga usah pake efek beauty udah cantik luar dalam insya Allah. Aku kayaknya nih yg harus pake efek beauty hahahahah

    BalasHapus
  25. Hape huawei memang bagus ya buat foto foto, dan juga bandel. Anakku yang sulung punya hape huawei udah jatoh berkali, kali, layarnya udah pecah ujungnya tetep bisa dipake. hihihi mayan buat main game dan foto foto

    BalasHapus
  26. seru banget ya kak jalan2 liburan nya :) dan setiap traveling pasti kita mempelajari hal baru..

    BalasHapus