Pengikut

Resep Tumis Ikan Asin Cabe Hijau

| on
Juli 13, 2019
[Oleh-oleh] Selain aneka makanan beku di dalam freezer kulkasku di rumah, bahan makanan lain yang entah gimana ceritanya selalu tersedia di dapurku adalah ikan asin.

Sama sekali aku nggak terniat buat nyetok ikan asin di rumah sebenarnya. Karena, aku kurang jago mengolah menu makanan berbahan dasar ikan asin. Variasi menu makanannya tidak sebanyak jika mengolah aneka makanan beku. Tapi ikan asin di rumah selalu terisi lagi jika kosong dengan berbagai macam latar belakang kenapa bisa terisi lagi.



Perbedaan Ikan Asin Yang Dijual Di Pulau Jawa dan Pulau Sumatra


Jujur, aku tuh jarang banget beli ikan asin. Karena, aku kurang suka dengan ikan asin yang diproduksi oleh masyarakat dari Pulau Jawa. Lidah Sumatraku merasa bahwa ikan asin orang jawa itu terlalu asin. Asin banget.

Sudah dicuci beberapa kali tetap saja asin.
Belum lagi baunya kadang mencurigakan deh.
Hehehe.

Bau ikan asin kan khas ya? Rada-rada garam di laut gitu perasaan. Nah, ikan asin yang aku beli dari orang-orang yang jual ikan asin di pulau jawa ini (aku tinggal di Jakarta, tapi jika sedang jalan-jalan ke daerah suka nemu ikan asin), warnanya sering terlihat putih seperti berbedak saking banyaknya garam kering di permukaan badannya.

Untuk menghilangkan rasa asin yang terlalu ini, suamiku memberitahu bahwa pembantunya dulu merendam ikan asin itu dengan air rendaman yang ada korannya. Nggak ngerti deh gimana caranya.

Aku sudah berusaha menghilangkan asin dari ikan asin tersebut tapi tetap saja terasa asin banget. Karena selalu gagal menghilangkan rasa asin pada ikan asin jadi aku jarang banget beli ikan asin.

Tapi, di daerah asalku, Sumatra Selatan, ada saja orang yang memberi oleh-oleh ikan asin asli sumatra selatan. Nah. Yang ini enak nih, tidak terlalu asin.
Belakangan, setelah punya menantu orang Sumatra Utara, aku juga mendapat kiriman ikan asin dari Sumatra Utara. Inipun aku suka karena tidak terlalu asin.

Cuma ya, kelemahan ikan asin dari Sumatra itu satu sih, karena proses penjemurannya kurang lama dan mungkin juga karena garamnya tidak terlalu banyak (hehehe) maka, jika kita menyimpannya di suhu ruang yang terbuka wadahnya, sering muncul belatung yang gemuk-gemuk banget.

Hahaha. Pemandangan belatung di ikan asin sumatra ini sudah aku lihat sejak aku kecil jadi ya tidak terlalu kaget lagi.
Kelemahan ikan asin dari Sumatra ini juga sekaligus kelebihannya sih menurutku, karena itu berarti tidak ada pemakaian boraks atau zat kimia untuk mengawetkan makanan yang berbahaya bagi tubuh kita.

Tips dari ku : mending dipanggang saja ikan asin kita sebentar, suhu 200 derajat selama 10 menit saja. Nanti belatung ini pada mati dan ikan tetap bisa dimakan dan tidak berkurang kelezatannya.
Nah, kelebihan dari ikan asin yang dijual di pulau jawa, mungkin karena proses penjemuran yang lama dan pemberian garam yang banyak, maka ikan asin ini awettt banget biarpun kalian simpan lama di ruang dengan suhu ruang dan wadah terbuka. Tidak akan muncul belatung, tidak akan muncul bau, tidak akan didekati oleh serangga apapun.

Nah, tapi nih. Justru ini sih kelebihan yang menurutku kekurangannya. Karena, aku kok jadi curiga bahwa ikan asin yang dijual di pulau jawa itu menggunakan bahan pengawet makanan yang berbahaya bagi tubuh kita ya?

Kenapa aku curiga ikan asin menggunakan bahan pengawet yang berbahaya?
1. Karena dia kok awet banget. Garansi seumur hidup kayaknya nggak bakalan rusak. Makanan itu, semakin dia awet tidak rusak untuk waktu yang amat sangat lama, menurutku sih malah mencurigakan.
2. Kok tidak ada serangga yang datang mendekat ya? Masa sih nggak minat ngendus-ngendus gitu? Aku malah makin curiga kalau tidak ada seekor lalatku yang tergelincir di atas ikan asin.

Aku tuh pernah ya datang ke sebuah acara dimana sistemnya adalah Potluck. Waktu itu aku bawa tekwan dong. Hehehe.
Nah, ada orang yang membawa semangkuk  tumis ikan asin peda cabe hijau. Masalahnya, semua makanan kan ditaruh di atas meja makan di ruangan terbuka. Dalam sekejap ya, lalat-lalat tuh datang menghampiri jadi semua orang mulai sibuk kasih lilin lah, naro sebungkus air putih dalam kantong plastik lah, dan sesekali meng-huss-huss gerombolan lalat.
Nah, si ikan asin peda ini sama sekali nggak didekati oleh lalat-lalat itu. Bahkan lalat carmuk yang sibuk pedekate dengan semua makanan yang seksi-seksi dan bahenol yang berjajar di atas meja pun, tidak tertarik sama sekali buat pedekate dengan si ikan asin peda ini.

Bukan karena si ikan asin peda ini kurang cantik atau kurang seksi atau kurang "hot" sih menurutku. Hot mah udah pasti ya, namanya juga tumis cabe hijau. Tapi aku sih curiganya masih ada kandungan zat kimia berbahaya yang digunakan sewaktu pembuatan ikan asinnya deh. Mungkin masih ada borax di dalamnya?

Jadi, sebagai ibu yang baik aku hanya berbisik ke anak-anakku, "Jangan ambil si ikan asin peda ya, ibu curiga, kok nggak ada seekor lalatpun yang mendekatinya."

Resep Tumis Ikan Asin Cabe Hijau


Baiklah. Sekarang, aku mau berbagi resep tumis ikan asin cabe hijau.

Bahan:

Ikan asin teri jengki, cabe hijau, bawang merah, bawang bombay, bawang putih, kecap manis, garam. Minyak untuk menumis secukupnya.

Cara membuatnya:

1. Bersihkan ikan asin teri jengki di bawah air keran yang mengalir. Bersihin ikan asin itu nggak boleh dengan air rendaman. Kenapa? Karena, kita nggak pernah tahu selain garam apa lagi yang ditambahkan ketika proses pengawetannya. Nah, biar yakin semua bahan untuk ngawetin ikan asin hilang, cuci ikan asin di bawah air keran yang mengucur dan biarkan air sisa cuciannya terbuang. Tidak perlu ditangisi yang sudah pergi.

2. Keringkan ikan asin dengan cara menaruhnya di atas kertas koran. Dijajar begitu saja. Ini biar si ikan asin nggak nembak-nembak pas digoreng nanti. Biarkan selama beberapa saat.

3. Sambil menunggu ikan asin teri jengki kering dari tetesan air bekas cuciannya, iris tipis cabe hijau, bawang bombay, bawang merah dan bawang putih.






 4. Tumis semua bawang. Mulai dari bawang bombay dulu. Jika bawang bombay sudah agak layu, baru masukkan bawang merah, jika sudah harum baru masukkan bawang putih.
Lalu setelah itu masukkan juga cabe hijaunya.


 5. Di kompor terpisah atau wajan terpisah, goreng ikan asin teri jengki yang sudah ditiriskan hingga kering. Sebentar saja, biar tidak keras. Asal dia berubah warna cukuplah. Angkat, lalu tiriskan di atas saringan makanan.


6. Nah, bawang bombay itu memberi efek sedikit rasa manis pada makanan. Jadi, pertama tambahkan dulu garam. Aduk rata biar rasanya berimbang. Jangan terlalu asin ya.
Baru kemudian, masukkan ikan asin teri jengki yang sudah digoreng terpisah tadi.
Aduk rata, lalu tambahkan kecap manis.
Aduk rata.
Siap deh alhamdulillah.

Rasanya enak nih. Nggak usah pake apa-apa makannya juga enak (ya pake baju sih, tetep, maksudku nggak usah dikasi lauk lain juga enak).


Selamat menikmati.
20 komentar on "Resep Tumis Ikan Asin Cabe Hijau"
  1. Wah, ini enakkk... Waktu tinggal di Subang dan Riau, sering bikin ini mbk. Sekarang udah jarang banget

    BalasHapus
  2. wah mantap, pake nasi panas doang pun ini udah nikmat banget. Hari ini pun aku masak sayur asem sama teri asin balado, hmmm ga mau berhenti makan, makasih resepnya mbak Ade :)

    BalasHapus
  3. Wah enak nih..kalau aku ga berani makan ini tanpa pake apa2 mba..takut kepedesan haha.. jadi + nasi putih hangat lah.. TFS resepnya mba Ade..

    BalasHapus
  4. Oh itu mah ikan teri atuh ya? Hehehe
    Kalau menurut kami, ikan asin adalah ikan yang lebih besar dari teri. Ya memang sih ikan asin ini kata umum. Tapi kami sudah terbiasa kalau yg kecil gitu memanggilnya teri. Kalau ikan asin itu kaya tawes, peda, sepat, dll. Yg lebih gede dari teri deh hehehe...

    BalasHapus
  5. Makan dengan lauk macam ini akan habis nasi banyak banget, hahha. Ikan teri sejenis ini kadang aku masak botok

    BalasHapus
  6. Aduh, aku auto-ngiler nih Mbaaa
    besok ke pasar dah, beli bahan2 dan coba praktekiiin!
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  7. Kalau saya untuk mengurangi rasa asin pada ikan asin caranya direndam di air garam. Kedengerannya aneh, ya. Tetapi, memang benar, kok. Kalau googling banyak juga penjelasan kenapa ikan asin kalau direndam di air garam malah berkurang asinnya

    BalasHapus
  8. Wah ide baru buatku nih mbak, bisa dibawa buat bekal makan siang. Aku biasanya makan ikan asin yang besar itu, sebagai pelengkap sayur kuah santan aja.

    Kalau masak yang kecil gini belum pernah.

    BalasHapus
  9. Ya Allah ngebayangin makan ini sama nasi anget pasti nambah terus dah hehe. Masaknya gampang dan bumbunya juga ga ribet,, jadi pengen buat juga dah.

    BalasHapus
  10. Hmmmm yummy banget nih Mba kelihatannya Tumis Ikan Asin Cabai Hijaunya, kebetulan ibuku udah lama enggak masak pakai ikan asin teri jengki hehehe. Nanti aku coba ibu ku buat resepnya Mba Ade deh hehehe

    BalasHapus
  11. Iyaa..
    Aku juga biasanya beli ikan asin Sumatra. Namanya apa yaa..pokonya yang jual uda tau aku maunya itu.
    Hehehe..

    Enaak~
    Dimakan sama nasi hangat.

    BalasHapus
  12. mba Adeee...ini dimakan dengan nasi panas kerupuk dan kecap nikmatnya kelas dewaaa. Udah lama deh ngga beli ikan teri or ikan asin..mauuu aaaah :)

    BalasHapus
  13. Mbaa kok geli kalo muncul belatungnya ������ mungkin prosesnya kali ya yang perlu diakalin biar lebih kering gitu jadinya. Thanks untuk artikelnya mbaa

    BalasHapus
  14. aku suka beberapa varian ikan asin, macam jambal roti, teri medan gitu jadi menambah napsu makan, padahal paling ditemenin sambel sama tempe goreng doang hehehe

    BalasHapus
  15. Wahahaa kok bisa pas gini sih, baru aja kemarin saya masak ikan asin cabe hijau buat suami, beliau doyan banget. kalau udah dimasakin kayak gini bisa seharian bolak balik makan ngga mau ganti menu :))

    BalasHapus
  16. Aduh bun, aku kemecer banget ini liat ikan asin
    Makanan favoritku banget, makan nasi make ikan asin huaaahh bakalan bikin nambah akunya. Sayangnya mertua nggak suka ikan asin yang dicampur-campur. Bisanya aku bikin sendiri deh wkkwkw

    BalasHapus
  17. Belum pernah lihat ikan asin Sumatera ih.. Trus penasaran seberapa gemuk belatungnya, hihi.. Saya jarang beli ikan asin, karena nggak terlalu suka. Tapi memang kalau awet banget gitu, kita patut curiga. Serem ya, kalau zat-zat berbahaya itu menumpuk di tubuh kita..

    BalasHapus
  18. Aku paling suka teri nasi Medan yang tidak asin mba. Dari semua jenis ikan teri yang beredar dan selalu terdeteksi oleh sensor anti amisku yang sangat peka ini, teri nasi Medan masih paling tolerable untukku. Apalagi kalau digoreng hingga kering, aku bisa makan. Tapi kalau udah diolah jadi tumis gini biasanya rasa amisnya mbalik lagi hihiii... ribet pokoknya aku kalau soal makan ikan.

    BalasHapus
  19. Thanks for sharing, sukses terus..

    BalasHapus