Pengikut

Pola Hidup Sehat yang Aku Coba Terapkan

| on
Maret 03, 2021

 


[Lifestyle] Jika kalian melihat headboard blogku ini, tentunya kalian melihat sebuah tulisan dengan ucapan sebuah rasa kesyukuran. "Today I woke up, I am alive, I am Healthy, Alhamdulillah". Ini tuh ucapan kesyukuran yang paling tulus yang ada di hatiku. Khususnya selama beberapa tahun belakangan ini, dan terkhusus selama pandemi setahun terakhir ini. 

Bersyukurlah mereka yang senantiasa diberi kesehatan dan bisa menjaga kesehatannya dengan baik melalui pola hidup sehat yang dijalaninya.  Karena, inilah menurutku yang merupakan kekayaan terbesar yang dimiliki oleh seorang manusia. 

Dalam setahun masa pandemi akibat Covid 19 yang melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia, mungkin bagi beberapa orang hal ini terlihat tidak nyata dan hanya rekayasa pihak-pihak yang akan mengambil keuntungan atas musibah pandemi ini. 

Di sebuah grup whatsapp teman sekolah, bahkan ada teman yang merasa hal ini adalah sesuatu yang tidak nyata.




Sebenarnya, apa yang dikatakan oleh temanku tentang keyakinannya tersebut tidak salah. Memang betul, tampaknya semua berpulang pada takdir Allah. Ini sesuatu yang memang sudah kewajiban kita untuk mengimaninya jika kita seorang Muslim. Aku muslim dan dengan demikian, aku meyakini tentang Takdir Allah tersebut.

Tapi, sebagai seorang Muslim pun, aku memahami bahwa dimensi lebih dalam dari takdir Allah adalah, kewajiban bagi kita untuk berusaha memilih takdir terbaik dan menjauhi takdir buruk. Jadi, tetap harus ada ikhtiar di dalam semua usaha yang kita lakukan. 

Di depan mataku, anggota keluara luasku sudah banyak yang terjangkit virus Covid 19. Ada yang meninggal dunia, ada yang bertahan dan kembali sembuh seperti sedia kala. 

Hmm, tidak bisa dikatakan sembuh seperti sedia kala juga sebenarnya bagi mereka yang sudah terjangkit Covid 19. Karena saudaraku yang sudah dinyatakan sembuh mengatakan bahwa sekarang dia mengalami kondisi yang tidak lagi sama seperti dulu. Sekarang, dia lebih cepat lelah. Pada pasien Covid 19, virus Covid 19 memang bersarang di paru-parunya, dan ketika virus ini sudah dikalahkan, mereka meninggalkan jejak di paru-parunya. Sehingga paru-paru para survivor Covid 19 tidak lagi utuh sempurna seperti layaknya paru-paru sebelum terkena Covid 19. Inilah yang membuat tubuh lekas merasa lelah.

Mengapa ada orang yang bisa dengan begitu saja berubah jadi fatal ketika terkena Covid 19 dan ada orang yang lekas kembali pulih dan bahkan ada orang yang seperti tidak bisa tersentuh oleh Covid 19? Ini, Allahu'alam ya. Tapi, peneliti mengatakan bahwa mereka yang terkena Covid 19 dan di saat yang sama merupakan orang yang punya penyakit bawaan, disebut dengan Comorbid, atau di bahasa Indonesiakan menjadi Komorbid. Ini adalah penyakit bawaan yang dimiliki oleh seseorang. Jadi, dalam satu waktu yang sama, si pasien mengalami perjuangan menghadapi dua atau lebih penyakit, yaitu Covid 19 dan penyakit bawaan dia. Artinya, infeksi virus akan semakin parah pada mereka yang di saat yang sama punya penyakit asma, jantung, hipertensi, penyakit lambung, diabetes, atau lansia dan anak-anak. 

Untuk lebih jelasnya, kalian bisa browsing artikel kesehatan di website Halodoc.com. Karena di website ini, ada banyak keterangan yang terkait dengan Virus Corona, sekaligus juga ada layanan kesehatan lain. Bahkan, di Halodoc, juga ada layanan pemeriksaan test Covid 19 Drive Thru di Cibis Park.

Drive Thru COVID-19 Test at CIBIS Park merupakan pelayanan spesial dari Halodoc yang mencoba memenuhi kebutuhan masyarakat akan pemeriksaan Kesehatan dalam hal ini layanan tes pemeriksaan COVID-19. Dalam layanan ini Halodoc bekerjasama dengan klinik dan laboratorium rekanan yang akan memberikan layanan pemeriksaan tes COVID-19 dengan metode drive thru. Beberapa pemeriksaan yang diberikan dalam layanan ini adalah pemeriksaan COVID-19 dengan metode rapid test (IGG & IGM) dengan menggunakan alat test merk Vazyme dan pemeriksaan COVID-19 dengan metode Swab PCR.


Nah, aku amat tahu diri bahwa diriku berasal dari keluarga besar dengan gen penyakit bawaan Asma. Bahkan, di usia yang sudah 50 tahun ini, aku mulai terkena hypertensi. Tidak tinggi (dan semoga tidak pernah tinggi, aamiin) tapi buat diriku yang selama ini penderita hypotensi, mengalami tekanan darah hingga 142/80 itu sudah luar biasa pusing dan mualnya. Belum lagi, karena PPKM (sebenarnya ini hanya pergantian nama singkatan saja, apapun istilah dan singkatannya, intinya adalah lebih baik di rumah saja, kurangi pergi keluar rumah, dan jika harus keluar rumah maka terapkan protokol kesehatan lengkap).

Pola Hidup Sehat yang Aku Terapkan

Karena ingin sehat, aku pun berusaha menerapkan pola hidup sehat dalam keseharianku. Bukan hanya aku tapi juga keluargaku.


Tubuh yang sehat itu besar manfaatnya. Kitanya enak membawa diri dan melakukan berbagai aktifitas, orang-orang sekitar kita juga senang melihatnya. Karena mereka bisa mendapat utuh diri kita; kita yang berwajah ceria, kita yang bisa melakukan apa saja bersama mereka, kita yang karena sehat insya Allah tidak merepotkan siapapun.

Ada banyak hal yang aku usahakan untuk terapkan karena ingin menjaga sehat. Tapi, secara garis besar, pola hidup sehat yang aku terapkan adalah sebagai berikut:


Btw, dalam rangka ikhtiar untuk sehat, Halodoc juga membuka layanan drive thru vaksinasi juga loh untuk bisa suntik vaksinasi Covid 19. Sudah tahu belum informasinya? Ini aku bantu skrinsutin informasi terbaru di tanggal artikel ini aku buat dan tayang.




Semoga informasi yang aku berikan bermanfaat ya. 

Be First to Post Comment !
Posting Komentar